Kenali Apa Itu Brandy: Jenis, Rasa, dan Cara Meminumnya
Pernah dengar orang menyebut kata brandy, tapi masih bingung sebenarnya apa itu brandy? Minuman satu ini punya sejarah panjang dan dikenal sebagai salah satu minuman beralkohol klasik yang sering dikaitkan dengan kesan elegan.
Menariknya, setiap jenis brandy punya karakteristik rasa yang berbeda, tergantung bahan dasar dan proses pembuatannya. Nah, biar nggak bingung lagi, yuk kita bahas lebih lengkap tentang apa itu brandy, mulai dari bahan dasarnya, cara membuatnya, rasa yang ditawarkan, sampai berbagai jenis brandy beserta profil rasanya.
Apa Itu Brandy?
Brandy adalah minuman beralkohol hasil distilasi dari buah yang difermentasi. Biasanya sih terbuat dari anggur, jadi bisa dibilang brandy itu wine yang didistilasi, tapi ada juga yang dibuat dari apel, aprikot, persik, sampai buah-buahan lain.
Brandy bisa dibuat di berbagai negara dengan gaya khasnya masing-masing, misalnya cognac dan armagnac dari Prancis, grappa dari Italia, atau pisco dari Peru.
Minuman ini enak diminum langsung, tapi juga sering dipakai jadi bahan dasar koktail klasik. Fun fact-nya, brandy justru paling banyak diminum di negara seperti Brasil, Jerman, India, Rusia, dan Filipina!
Brandy Terbuat dari Apa?
Ngomongin soal brandy terbuat dari apa, ternyata namanya sendiri berasal dari bahasa Belanda yaitu brandewijn yang artinya “wine yang dibakar” alias didistilasi. Secara sederhana, brandy dibuat dari sari buah yang difermentasi lalu didistilasi, biasanya dari anggur.
Tapi nggak cuma itu, ada juga brandy dari buah lain seperti apel atau pir yang disebut pome brandy/ Sedangkan kalau dari buah berbiji keras seperti aprikot, ceri, persik, atau plum dikenal sebagai stone fruit brandy.
Menariknya, nggak ada aturan global yang baku soal pembuatan brandy, tapi beberapa daerah punya standar ketat untuk gaya khas mereka, misalnya Cognac dari Prancis.
Cara Membuat Brandy
Ternyata, cara membuat brandy butuh waktu lama dan cukup detail, lho! Mulai dari fermentasi buah sampai proses penuaan dalam tong kayu, semuanya punya peran penting buat menghasilkan rasa khas brandy yang hangat dan kompleks. Berikut langkah-langkahnya:
A. Fermentasi Buah
Buah dihancurkan jadi mash, lalu ditambahkan ragi supaya gula alami berubah jadi alkohol, hasilnya mirip wine.
B. Distilasi
Wine tadi kemudian didistilasi supaya alkoholnya lebih kuat dan pekat. Biasanya pakai copper pot stills tradisional, tapi ada juga yang pakai column stills.
C. Pematangan dalam Tong Kayu
Distilat bening dimasukkan ke tong kayu (biasanya oak Prancis atau Amerika) selama beberapa tahun, bahkan bisa sampai puluhan tahun. Di sini brandy menyerap aroma kayu, jadi lebih lembut, dan warnanya berubah jadi keemasan.
D. Alternatif Tanpa Aging
Kalau nggak dimatangkan di tong, hasilnya disebut eau-de-vie, biasanya disimpan sebentar di tangki stainless biar rasa lebih halus.
E. Blending & Bottling
Tahap terakhir, beberapa batch brandy dicampur lalu ditambah air secukupnya supaya rasanya pas dan siap dibotolkan.
Rasa Brandy Itu Seperti Apa?
Secara umum, brandy punya rasa manis dan fruity, dengan sedikit rasa nendang dari alkohol serta aroma kayu dari proses penuaan di tong ek. Kira-kira mirip whiskey tapi lebih lembut seperti wine manis. Umumnya, semakin lama disimpan, rasanya semakin halus, mellow, dan kaya nuansa oak.
Nah, kalau brandy dibuat dari buah selain anggur, misalnya apel atau aprikot, tentu rasanya juga ikut berbeda sesuai karakter buahnya. Jadi, setiap tegukan brandy bisa kasih pengalaman rasa yang unik.
8 Jenis Brandy dan Karakteristiknya
Kalau ngomongin soal brandy, ada banyak banget jenis minuman alkohol dengan karakter unik masing-masing. Setiap daerah punya gaya khas, aturan produksi, bahkan rasa yang berbeda-beda. Nah, biar kamu makin ngerti, yuk kenalan dengan 8 jenis brandy populer berikut ini:
1. Cognac

Brandy kelas atas dari Prancis yang cuma bisa dibuat di wilayah Cognac dengan anggur tertentu.
Distilasi dilakukan dua kali dalam copper pot still dan wajib berumur minimal 2 tahun di tong kayu ek. Rasanya halus, elegan, dengan aroma buah kering, vanila, dan kayu yang lembut.
2. Armagnac

Sama-sama dari Prancis, tapi yang satu ini berasal dari Gascony. Distilasi Armagnac lebih rendah, sehingga menghasilkan rasa yang lebih kaya dan berlapis. Profilnya juga akan lebih rustic, kompleks, dengan sentuhan rempah, karamel, dan buah kering.
3. Brandy de Jerez

Brandy de Jerez adalah Brandy khas Spanyol yang di-age di wilayah Jerez dengan metode solera system. Hasilnya manis, lembut, dan punya kedalaman rasa dengan aroma karamel, almond, serta sedikit manisan buah.
4. Pisco

Pisco adalah brandy khas Amerika Selatan, terutama Peru dan Chile. Peruvian pisco biasanya tidak di-age, sedangkan Chilean pisco sering di-age. Rasanya lebih segar, fruity, dan bisa cukup kuat (30–50% ABV). Cocok banget buat koktail klasik seperti Pisco Sour.
5. American Brandy

Brandy gaya bebas dari Amerika, tanpa aturan ketat. Banyak dibuat di daerah wine seperti California. Rasanya variatif, umumnya lebih ringan, fruity, dan mudah dinikmati, sering jadi bahan campuran koktail.
6. Eau-de-vie

Eau-de-vie adalah istilah Prancis yang berarti “air kehidupan.” Minuman ini adalah fruit brandy bening dan nggak di-age. Rasanya ringan, segar, dan sangat fruity sesuai buah asalnya. Rasanya lebih mirip schnapps dan kadang jadi base untuk liqueur manis.
7. Grappa

Grappa adalah brandy khas Italia yang dibuat dari sisa pomace (kulit, biji, batang anggur). Biasanya bening, kering, dan punya rasa tajam dengan sedikit pahit. Kalau di-age, rasanya bisa lebih lembut dengan aroma kayu loh!
8. Flavored Brandy

Flavored Brandy mengacu pada kategori luas untuk brandy yang dibuat dari buah lain atau diberi tambahan rasa. Contohnya Calvados (apel dari Prancis), Kirschwasser (brandy ceri dari Jerman), sampai Applejack dari Amerika.
Profil rasanya tentu mengikuti buah dasarnya!
Cara Minum Brandy dengan Benar, Jangan Salah!
Nah, gimana sih cara menikmati brandy dengan benar? Sebenarnya, nggak ada aturan pasti, tapi ada beberapa cara yang bisa bikin pengalamanmu lebih maksimal.
A. Diminum Langsung (Straight)
Cara paling klasik adalah menikmatinya murni tanpa campuran. Brandy berkualitas tinggi seperti cognac atau Armagnac paling enak diminum dengan gelas khusus bernama snifter (gelas berleher pendek dengan mangkuk lebar) yang bikin rasanya lebih nikmat saat suhu ruangan.
B. Sebagai Digestif
Banyak orang menikmati brandy setelah makan malam, karena dipercaya bisa bantu pencernaan. Versi seperti eau-de-vie yang dingin atau grappa suhu ruangan cocok banget jadi after-dinner drink.
Di Italia, grappa bahkan sering diminum bersama atau dimasukkan langsung ke dalam espresso, dikenal sebagai caffè corretto.
C. Dicampur Jadi Koktail
Brandy juga populer banget sebagai bahan dasar koktail klasik. Dari resep sederhana dengan sedikit campuran lain, sampai racikan kaya rasa seperti sangria atau mulled wine yang hangat.
Ada juga koktail terkenal seperti pisco sour dari pisco, atau variasi dengan apple, apricot, cherry, dan peach brandy yang bikin minuman lebih fruity dan segar.
Penasaran Sama Rasa Hangat dari Brandy?
Sekarang kamu sudah lebih paham kan, apa itu brandy? Entah kamu ingin menikmatinya murni, pakai es batu, atau dicampur jadi koktail, brandy selalu bisa jadi teman yang pas untuk suasana santai maupun momen spesial. Jadi, kalau nanti ada yang nanya ke kamu soal brandy, kamu bisa jelasin dengan percaya diri—dan siapa tahu, malah jadi penasaran untuk coba sendiri.
Lagi pengen cari minuman favorit atau coba-coba spirits baru? Langsung aja melipir ke Red and White, liquor store hits yang ada di Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Bekasi, Tangerang, Ambon, hingga Bali.
Koleksinya lengkap, pilihannya banyak, dan stafnya ramah banget siap bantuin kamu nemuin minuman yang pas. Jadi, nggak usah bingung—cukup kunjungi Red and White terdekat dan rasain sendiri serunya belanja minuman!
			
			
			